Banyak orang tak mau memulai menikmati kopi yang sehat karena
masalah harga. Padahal andai ditinjau lebih jauh, kopi yang sehat tidak tidak harus
mahal.
RELASI dan kerabat di sekeliling saya berkata bahwa
keengganan mereka mengonsumsi kopi sehat disebabkan harganya yang melambung
tinggi. “Kopi saset harganya murah, simpel dan yang jadi alas an utama rasanya
enak,” suatu pernyataan dasri sebagian besar
pengonsumsi kopi saset.
Saya tidak menyalahkan mereka sama sekali. Apa yang
disebutkan mereka sungguh benar adanya. Kopi saset mewakili minimal tiga hal:
murah, gampang dan enak. Namun, konotasi kopi sehat sama dengan mahal juga
tidak benar adanya. Orang-orang khawatir mengonsumsi kopi sehat sebab mereka
pikir harus pergi ke kafe mahal dan merogoh kocek yang dalam. Belum lagi
rasanya terkadang tidak cocok dengan selera.
Padahal untuk mengawali kopi yang sehat juga dapat dilakukan
dengan teknik yang lebih hemat lho. Takut tak punya budget untuk melakukan
pembelian alat seduh kopi? Tenang, kopi sehat dapat dimulai tanpa perangkat
kopi. Kamu dapat memilih cara tubruk yang sama sekali tidak membutuhkan
alat-alat kopi.
Mulailah melakukan pembelian kopi yang berkualitas baik.
Rata-rata harga kopi di pasaran mulai dari 60 ribuan per 250 gram. Sekali seduh
barangkali kamu dapat memulainya dengan 10 gram per cangkir. Lalukan tubruk
dengan seksama! 250 gram dipecah 10 gram sama dengan 25. 25 hari anda sudah
disempurnakan hanya dengan 60 ribuan saja! Mahalnya di mana?
Jika belum mampu minum kopi hitam mulailah memakai madu sebagai
pengganti gula. Juga singkirkan si kental manis dan mulailah memakai susu cair
saja. Perihal tak dapat ngopi sehat hanyalah sekedar mainset anda saja. Dan
andai ada niat dan kemauan, ucapan-ucapan “mahal” yang sekitar ini melekat pada
kopi sehat perlahan bakal sirna.
Jadi andai ada orang terdekatmu yang tak mau minum kopi
sehat sebab perkara harga, tidak boleh serta merta bawa ke kedai kopi kemudian
traktir minum. Tapi sampaikan dengan baik bagaimana teknik berhematnya. Dan
bila ada rezeki bolehlah hadiahi dia satu bungkus kopi kesukaanmu. Tularkan
kebajikan seduh sendiri supaya Indonesia jadi lebih “ngopi”!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar